Selasa, 04 Juni 2013

Jokowi: Negara Jangan Kalah oleh Preman

Joko Widodo melambaikan tangan ke arah penonton saat naik panggung di konser "Arkarna Party Tour 2013" di Tennis Indoor Senayan, Jakarta (31/5). Jokowi yang jadi penonton malam itu diminta ikut bernyanyi di atas panggung bersama sang vokalis. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

Usaha Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menertibkan kawasan rawan macet menemukan hambatan. Salah satunya di kawasan Tanah Abang. Usaha Dinas Perhubungan membuat pembatas jalan untuk memisahkan Jln. KH. Wahid Hasyim dengan Jln. Mas Mansyur sebagai bagian rekayasa lalu lintas dibuka paksa warga.

"Dibuka paksa oleh warga dan preman. Kita soalnya kalah jumlah dengan mereka. Akhirnya kita mengalah dan pembatas jalan tersebut dibuka," kata salah satu petugas Dinas Perhubungan yang tidak mau disebut namanya, Senin, 3 Juni 2013.

Gubernur Jokowi mengakui memang ada beberapa titik yang dikuasai preman. Namun, kata dia, negara jangan kalah dengan preman. "Masak pemerintah dikalahkan," kata Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta, Senin, 3 Juni 2013.

Pemerintah DKI Jakarta mulai menertibkan titik-titik yang dianggap rawan kemacetan. Titik-titik tersebut di antaranya Pasar Minggu, Pasar Tanah Abang, Pasar Jatinegara, dan Glodok. "Itu titik-titik yang PKLnya perlu ditata," kata Jokowi.

Alasan-alasan pemilihan titik tersebut, menurut Jokowi, ada tiga hal. Pertama, di tiga titik tersebut banyak mobil yang parkir di badan jalan. Kedua, karena tidak diketahui siapa pengelola parkir tersebut. Ketiga, karena titik tersebut merupakan titik rawan kemacetan.

Penertiban untuk mengurai kemacetan dilakukan oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta hari ini, 3 Juni 2013.  

Sumber :
http://www.tempo.co/read/news/2013/06/04/083485612/Jokowi-Negara-Jangan-Kalah-oleh-Preman

noreply@blogger.com (rian saadillah sukamdi Yan) 04 Jun, 2013


-
Source: http://besoklagiaja.blogspot.com/2013/06/jokowi-negara-jangan-kalah-oleh-preman.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar